Selasa, 15 Oktober 2019

Pengolahan limbah kimiaaa

Pendahuluan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik limbah dipengaruhi oleh ukuran partikel (mikro), sifatnya dinamis, penyebarannya luas dan berdampak panjang atau lama. Sedangkan kualitas limbah dipengaruhi oleh volume limbah, kandungan bahan pencemar dan frekuensi pembuangan limbah. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel serta limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Untuk mengatasi limbah diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi: pengolahan menurut tingkatan perlakuanpengolahan menurut karakteristik limbah. Laboratorium kimia sekolah merupakan salah satu penghasil limbah cair, padat maupun gas. Kuantitas dan frekuensi limbah laboratorium sekolah termasuk kecil, sedangkan kandungan bahan pencemar termasuk bervariasi dan bahkan ada yang mengandung bahan buangan berbahaya. Limbah padat di laboratorium kimia relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai, sehingga masih dapat diatasi.


PENANGANAN LIMBAH KIMIA
Secara umum yang disebut limbah kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia yang berbrntuk padat cair dan gas yang berasal dari aktivitas diagnostic dan eksperiment serta dari pemeliharaan kebersihan,aktivitas keseharian dan prosedur pemberian desinfektan. Diantara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenalsebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).Limbah kimia dapat dibedekan menjad 4 jenis berdasarkan karekteristiknya :
1. Limbah Cair
2. Limbah Padat
3. Limbah Gas dan Partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Penanganan Limbah Cair
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jaditeknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologimasyarakat yang bersangkutan.Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannyatelah dicoba dan dikembangkan selama ini.Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secaraumum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1. Pengolahan secara fisika2. Pengolahan secara kimia3. Pengolahan secara biologiTujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahanpencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikrobapatogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yangterdapat di alam.

Skema Diagram pengolahan Kimiawi



Penanganan Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yangberasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dankedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani denganberbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudiandibuang dan dibakar.Perlakuan limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis sebagian besardilakukan sebagai berikut:
1.Ditumpuk pada Areal Tertentu
2.Pembakaran
3.PembuanganSumber limbah padat di antaranya adalah pabrik gula, pulp dan rayon, plywood,pengawetan buah, ikan dan daging dan lain-lain.

Secara garis besar limbah padat dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:
1.Limbah padat yang mudah terbakar
2.Limbah padat yang sukar terbakar
3.Limbah padat yang mudah membusuk
4.Limbah berupa debu
5.Lumpur
6.Limbah yang dapat di daur ulang
7.Limbah radio aktif
8.Limbah yang menimbulkan penyakit

Bongkaran bangunanBerdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya sistempengelolaan dilakukan menurut:
1.Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
2.Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
3.Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.

Di dalam pengolahannya dilakukan melalui tiga cara :
1. Pemisahan adalah pengambilan bahan tertentu kemudian diolah kembali sehinggamempunyai nilai ekonomis.
2. Penyusutan ukuran bertujuan untuk memudahkan pengolahan limbah selanjutnya,misalnya pembakaran.
3. Pengomposan adalah proses melalui biokimia yaitu zat organik dalam limbahdipecah sehingga menghasilkan humus yang berguna untuk memperbaiki strukturtanah.
Penanganan Limbah Gas dan Partikel:

 Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikeldan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan matatelanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume. Sedangkan pencemaranberbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibatlangsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yanglepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara.Jenis industri yang menjadi

sumber pencemaran melalui udara di antaranya:
Industri Besi dan Baja
Industri Semen
Industri Kendaraan Bermotor
Industri Pupuk
Industri Aluminium
industri Pembangkit Tenaga Listrik
Industri Kertas
Industri Kilang Minyak
Industri Pertambanganan

Beberapa limbah gas :

1.Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen lazim dikenal dengan NO.
bersumber dari instalasi pembakaranpabrik dan minyak bumi. Dalam udara,NO dioksidasi menjadi NO2 dan bila bereaksidengan hidrokarbon yang terdapat dalam udara akan membentuk asap. NO2 akanberpengaruh terhadap tanam-tanaman dan sekaligus menghambat pertumbuhan.

2.Fluorida
Fluorida adalah racun bersifat kumulatif dan dapat berkembang di atmosfer karenaamat reaktif. Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak dihisap tanah tapi langsung masuk kedalam daun-daun menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan.

3.Sulfur dioksida
Gas SO2 dapat merusak tanaman, sehingga daunnya menjadi kuning kecoklatanatau merah kecoklatan dan berbintik-bintik.Gas ini juga menyebabkan hujan asam,korosi pada permukaan logam dan merusak bahan nilon dan lain-lain.Gas SO2menyebabkan terjadinya kabut dan mengganggu reaksi foto
sintesa pada permukaandaun. Dengan air, gas SO2 membentuk asam sulfat dan dalam udara tidak stabil

4.Ozon
Ozon dengan rumus molekul O3 disebut oksidan merupakan reaksi foto kimiawiantara NO2 dengan hidrokarbon karena pengaruh ultra violet sinar matahari. Sifat ozonmerusak daun tumbuh-tumbuhan, tekstil dan melunturkan warna.
5.Amonia
Gas amonia dihasilkan pabrik pencelupan, eksplorasi minyak dan pupuk. Gas iniberbahaya bagi pemanfaatan dan baunya sangat merangsang. Pada konsentrasi 25%mudah meledak.6.
PartikelPartikel dalamudara terdiri dari:
Asap, merupakan hasil dari suatu pembakaran.
Debu, partikel kecil dengan diameter 1 mikron.
Kabut, partikel cairan dengan garis tengah tertentu.
Aerosol, merupakan inti dari kondensasi uap.
Fume, merupakan hasil penguapan

Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitupengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas.
Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapatmengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuangke lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiridari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar.
Penanganan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Beberapa sifat limbah B3 sebagai berikut:


  • Mudah meledak (explosive)Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu dantekanan yang tinggi yang mampu merusak lingkungan sekitar

  Contoh : Limbah dari pabrik yang         menghasilkan eksplosif, limbah kimia seperti asampikrat (picric acid), dll.


  • menyala/terbakar
Contoh : Limbah dari bahan pelarut spt benzena, toluena atau aseton, serta limbahyang menggunakan bahan pelarut tersebut spt pembersihan metal, laboratorium dll.

  • Menimbulkan korosi.               (korosifLimbah yang dalam kondisi asam atau basa (pH < dari 2 atau pH > dari 12.5) dapatmenyebabkan nekrosis (terbakar) pada kulit atau dapat mengkaratkan(mengkorosikan) logam.
Contoh : Sisa asam cuka, H2SO4, limbah pembersih yang bersifat basa/alkalin(sodium hidroksida), limbah asam dari baterai dll

  • Pengoksidasi (oxidizers)                         Limbah yang digunakan di lab adalah Limbah yang menyebabkan / menimbulkankebakaran karena melepaskan oksigen.
Contoh : Magnesium, Perklorat, Metil Etil, Peroksida dll

  • Menimbulkan penyakit (infection)Limbah yang berbahaya karena mengandung atau terinfeksi kuman penyakit.
Contoh : Bagian/organ tubuh yang dibuang dari rumah sakit, cairan tubuhmanusia/darah, bangkai hewan yang terinfeksi dll.

  • Beracun (toxic)Senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan hidup.
Contoh : Pestisida (DDT, Aldrin dll), bahan-bahan farmasi yang sudah tidak terpakailagi, pelarut halogen (Methylene Chlorida), sludge dari pengolahan air limbah yangmenggunakan logam berat misalnya Sianida dll.

Penanganan limbah B3 secara umum dapat dilakukan dengan
Penyimpanan dalam gudang.
Syarat umum gudang penyimpanan:
Gudang/ruangan penyimpanan harus memiliki sistim ventilasi yang baik
Penerangan yang cukup stop kontak harus diluar gedung
Gudang harus mempunyai penangkal petir
Penyimpan harus satu jenis atau yang saling cocok.

Pengolahan Limbah Pada Laboratorium Kimia

*Karakteristik limbah dipengaruhi oleh ukuran partikel (mikro), sifatnya dinamis, penyebarannya luas dan berdampak panjang atau lama. Sedangkankualitas limbah dipengaruhi oleh volume limbah, kandungan bahan pencemar danfrekuensi pembuangan limbah. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industridapat digolongkan menjadi 4
yaitu limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel serta limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Untuk mengatasil imbah diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi: pengolahan menurut tingkatan perlakuanpengolahan menurut karakteristik limbah.Laboratorium kimia sekolah merupakan salah satu penghasil limbah cair, padat maupun gas. Kuantitas dan frekuensi limbah laboratorium sekolah termasuk kecil, sedangkan kandungan bahan pencemar termasuk bervariasi dan bahkan adayang mengandung bahan buangan berbahaya. Limbah padat di laboratorium kimiarelatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai, sehingga masihdapat diatasi. Demikian pula limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah.
6 pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai kromhidroksida[Cr(OH)3],terlebih dahulu direduksi menjadi
krom trivalent denganmembubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2SO5).Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida padakonsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2),kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida. Pada dasarnya kita dapatmemperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.


Daftar Pustaka

  • Anonim,2008,Pengantar Pengolahan Air Limbah,Bahan Kuliah Rekayasa Lingkungan (TL 4001), Prodi Teknik Lingkungan ITB 
  • 8Aslam, M.M., Hassan, I., Malik, M., Matin, A., 2004, Removal of Copper from Industrial Effluent by Adsorption with Economical Viable Material Electron.J.Environ.Agric. Food Chem, Vol 3(2):658-664
  • Chand, S., Aggarval, V.K., Kumar, P., 1994, Removal of Hexavalent Chromiumfrom the Wastewater by Adsoption,
  • Indian J. Environ, Health, 36(3): 151-158 pp.
  • Endang Widjajanti, V Lilik Haryanto, Siti Marwati, 2008, Rancang BangunInstalasi Pengolah Limbah Cair Industri Electroplating,Laporan Pengabdian pada Masyarakat 
  • Kaneco, S., Inomatta, K., Itoh, K., Funasaka, K., Musuyama, K., Itoh, S., Suzuki,T., Ohta, K., 2000, Development of Economical Treatment System for PlatingFactory Wastewater.Seikatsu Eisei, 44:211 215.
  • Khan, N.A., Ibrahim, S., Subramaniam, P., 2004, Elimination of Heavy Metalfrom Wastewater Using Agricultural Wates as Adsorbents,Malaysian Journal of Science 23:43-51
  • Vasu, A.E., 2008, Adsoption of Ni(II), Cu(II), and Fe(II) from Aqueous SolutionUsing Activated Carbon,E-Journal of Chemistry, 5(1): 1-9
  • http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_5.htm, diakses tanggal 11 Nopember 2009
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah, diakses tanggal 11 Nopember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar